Mayonaise merupakan salah satu contoh produk proses emulsi
yang banyak dimanfaatkan dalam jenis makanan. Emulsi merupakan suatu
terdispersi atau suspensi suatu cairan dalam cairan yang lain yang
molekul-molekul kedua cairan tersebut tidak saling berbaur tetapi saling
antagonistik. Pada suatu emulsi terdapat tiga bagian utama yaitu bagian yang
terdispersi yang terdiri dari butir-butir yang biasanya terdiri dari lemak. Kedua
disebut media pendispersi yang biasanya terdiri dari air, dan bagian ketiga
adalah emulsifier yang berfungsi menjaga agar butir minyak tadi tetap
tersuspensi di dalam air. Mayonaise atau mayonais (mayonaise) adalah
salah satu jenis saus yang dibuat dari bahan utama minyak nabati, telur ayam
dan cuka. Mayonaise umumnya digunakan sebagai perasa pada makanan seperti
selada atau sandwich. Mayonaise ada yang hanya menggunakan kuning telur saja
atau menggunakan sari buah lemon atau mustard sebagai perasa.
Prinsip
Pembuatan Mayonaise
Mayonaise merupakan emulsi minyak nabati dalam asam
yang distabilkan oleh lesitin (semacam lemak) dari kuning telur. Rasa minyak
nabati dalam mayonaise tidak terasa meskipun mayonaise terbuat dari sebagian
besar minyak nabati. Hal ini dikarenakan setiap molekul minyak dikelilingi oleh
mikromolekul dari larutan asam. Prinsipnya bukan mengemulsikan sejumlah larutan
asam ke dalam minyak yang banyak melainkan mengemulsikan sejumlah besar minyak
dalam sebagian kecil larutan asam.
Mayonaise adalah produk emulsi hasil pencampuran basah yang
berbentuk pasta. Sifat penting pada mayonaise adalah penampakan (kehalusan),
kekentalan dan kestabilan. Untuk mendapatkan emulsi yang baik, urutan dan laju
penambahan bahan sangat penting untuk diperhatikan. Kerusakan emulsi ditandai
dengan adanya pemisahan bahan -bahan penyusunnya. Kerusakan emulsi dapat dipicu
oleh pemanasan, pengadukan yang kuat, dan sentrifusi kecepatan tinggi.
Sifat fisik emulsi yang perlu dikenal adalah :
- penampakan, yang erat hubungannya dengan ukuran emulsi;
- kekentalan emulsi, yang tergantung pada jumlah dan kekentalan cairan , ukuran partikel bahan terdispersi serta jenis dan konsentrasi bahan pengemulsi.
Kestabilan emulsi dibagi menjadi tiga jenis
yaitu
Ø Emulsi sementara
(temporer) yang membutuhkan pengocokan kuat sebelum digunakan, misalnya emulsi
obat batuk cair;
Ø Emulsi
semi permanen yang berbentuk pasta, misalnya krim, mayonaise; dan
Ø Emulsi
permanen yang memiliki viskositas tinggi, misalnya sosis. Kerusakan emulsi
ditandai dengan terpisahnya bahanpenyusunnya, timbulnya gumpalan -gumpalan
kasar yang longgar dan tidak teratur, dan penggabungan butir-butir emulsi yang
kecil menjadi butir-butir yang lebih besar. Pemecahan emulsi dapat dipicu
dengan adanya pemanasan, pengadukan mekanis yang kuat, dan sentrifusi kecepatan
tinggi.
Proses pembuatan mayonaise:
1.
Kuning
telur, cuka, jus lemon, mustard, gula dan garam diaduk dengan cepat selama 3-5
menit. Campuran tidak boleh dikocok dan hanya boleh diaduk. Proses pengocokan
hanya akan memungkinkan masuknya udara ke dalam campuran sehingga mayonaise
akan pecah.
2.
Tambahkan
minyak sayur sedikit demi sedikit pada campuran sambil diaduk.
3.
Jika
ingin menambahkan bahan lain sebagai perasa, masukkan dalam bentuk bubuk,
jangan cairan. Cairan menurunkan volume mayonaise, mayonaise akan
mengempis. Banyak orang melakukan kesalahan ini yaitu menambahkan kocokan putih
telur di akhir proses. Hal ini akan mengakibatkan mayonaise mengempis. Jika
telah selesai menambahkan bahan-bahan bubuk, diamkan mayonaise agar terbentuk
emulsi sempurna. Tutup mayonaise dan simpan di lemari es.
Mayonaise buatan sendiri mengandung
kadar lemak hingga 85%, sedangkan mayonaise produksi pabrik mengandung kadar
lemak sekitar 70-80%. Mayonaise rendah lemak mengandung tepung dan bahan
pengisi lain untuk meniru mayonaise yang asli. Mayonaise dibuat dari kuning
telur mentah sehingga bisa menyebabkan sumber infeksi salmonela. Pastikan telur
sudah dicuci bersih dan gunakan telur yang masih segar jika ingin membuat
mayonaise sendiri. Mayonaise buatan sendiri hanya tahan beberapa hari di dalam
lemari es.
Macam-macam
mayonaise:
·
Aioli: mayones dari minyak zaitun yang
dicampur bawang putih
·
Saus
tartar: mayones dengan asinan ketimun dalam botol dan bawang bombay, tapi
kadang-kadang juga ditambah capers, buah zaitun dan lumatan telur rebus
·
Russian
dressing (Marie Rose sauce):
mayones dengan saus tomat, yogurt dan krim kental
·
Saus
Thousand Island: Russian dressing dengan pickles dan
rempah-rempah
·
Fry
sauce: campuran
mayones, rempah-rempah, saus tomat dan saus berwarna merah yang lain (Tabasco
atau Buffalo wing) sebagai saus untuk french fries
·
Mayonesa:
mayones rasa lime, umum dijual di Amerika Utara di toko bahan makanan Meksiko
atau Spanyol
Mayonaise juga bisa dibuat dari putih telur saja jika
dikocok dengan kecepatan tinggi menggunakan food processor. Tekstur dan
rasa mayones yang dihasilkan juga mirip dengan mayones dari kuning telur. Pada
resep tradisional Perancis, minyak zaitun atau minyak safflower sebagai bahan utama
pembuat mayones. Mayonaise atau kadang kita menyingkatnya dengan sebutan mayo,
sebenarnya mudah membuatnya, asalkan kita sabar. Membuat mayo memang tidak bisa
terburu-buru. Jika tidak, teksturnya jelek, adonan terpisah, tidak blended. Ada
beberapa variasi resep mayonnaise (Audina. 2011).
Kandungan
Gizi di dalam Mayonaise
Karena
mayonaise terbuat dari bahan utama jus lemon, kuning telur dan minyak nabati
maka dapat dipastikan jika mayonaise mengandung vitamin C, Vitamin A, kadar
lemak yang tinggi, kolesterol, protein yang tinggi dan asam amino yang penting
bagi tubuh.
Adapun
kandungan utama alam 100 gram mayonaise adalah sebagai berikut:
Zat gizi
|
Jumlah
|
Kalori (kcal)
|
162 kkal
|
Protein
|
12,8 gr
|
Lemak
|
20 gr
|
Karbohidrat
|
0,7 gr
|
Vitamin A
|
900 SI
|
Vitamin C
|
0,50 g
|
Thiamin
|
0,10 mg
|
Penyimpanan Mayonaise
Penyimpanan terbaik mayonaise adalah pada kondisi dingin. Suhu pendingin 0-15 derajat celsius. penyimpanan dengan
suhu tersebut akan memperpanjang umur simpan produk hingga 6-8 bulan. Untuk
menjaga kualitas produk guna menjaga keamanan pangan dianjurkan pada saat
distribusi dilakukan menggunakan mobil pendingin. Penanganan yang tidak sesuai
menyebabkan kerusakan produk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar